Banjir Jakarta di Awal Tahun 2020 Tekan Harga Properti

image

PropertiNews.id, Tangerang - Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal 2020 bukanlah hal yang baru. Dalam sejarah DKI Jakarta, sudah lima kali banjir besar dalam jangka waktu dua dekade terakhir, yakni pada 2002, 2007, 2013, 2017, dan yang terbaru pada awal tahun 2020.

Properti merupakan salah satu sektor yang terkena dampak banjir ini. Dampak terbesar dialami segmen residensial atau perumahan tapak sehingga terjadi penyesuaian harga akibat perubahan supply dan demand terhadap perumahan yang mengalami banjir.

Wilayah yang terkena banjir dari tahun 2015 hingga 2018, tidak terjadi penurunan harga secara drastis, di beberapa wilayah malah terjadi kenaikan harga properti. Seperti di 2016, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengalami kenaikan harga properti masing-masing sebesar 3 persendan 2 persen. Sedangkan di 2018, kedua wilayah tersebut juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2 persen untuk Jakarta Selatan dan 1 persen untuk Jakarta Timur.

Harga hunian di wilayah dampak banjir memang cenderung stabil dan kecil kecenderungannya harga akan turun. Untuk rumah-rumah berskala besar yang terkena banjir, mungkin akan ada promo menarik yang biasanya diberikan oleh pemilik rumah atau agen properti yang ditunjuk.

Kenaikan atau penurunan harga properti pasca banjir juga bergantung pada tipe dan kawasan perumahan itu sendiri. Salah satu kawasan yang tetap bersinar walaupun langganan banjir adalah kawasan Kelapa Gading. Kawasan ini menjadi bukti bahwa semakin tinggi air menggenang, semakin tinggi pula harga tanahnya.

Kawasan Kelapa Gading dan sekitarnya bisa tetap bersinar meski kerap dirundung banjir karena kawasan ini merupakan kota dalam kota. Berbagai fasilitas penunjang penghuni perumahan di kawasan ini sudah lengkap tersedia, mulai dari fasilitas pendidikan, olahraga, sosial, hiburan, hobi, bisnis, hingga fasilitas lainnya. Kawasan ini pun terbilang strategis dengan aksesibilitas memadai dan dapat diakses melalui tol dalam kota.

Para calon pembeli rumah harus jeli saat membeli rumah di perumahan-perumahan tertentu dengan memperhatikan beberapa ciri dan indikasi kawasan rawan banjir, seperti misalnya dekat sempa dan sungai maupun bekas rawa atau sawah. Kunci utamanya adalah melakuka nriset, untuk mengetahui apakah kawasan hunian tersebut pernah atau rawan banjir dengan bertanya kepada RT atau RW setempat.

Hunian yang bebas banjir saat ini menjadi pilihan yang banyak dicari oleh para pembeli properti, terutama bagi first time buyer. Dengan memilih hunian dan kawasan yang bebas banjir akan memudahkan para penghuninya dari rasa kekuatiran dan waswas ketika musim hujan datang. (EC)

Bagikan Artikel ini:

PropertiNews.id

PropertiNews.id adalah sebuah portal media online yang menyajikan informasi seputar dunia properti mulai dari berita terkini hingga tips inspiratif

Newsletter

Subscribe to our latest news to be updated, we promise not to spam!

Babysitter logo