Cegah Stunting, PUPR Dorong Pembangunan Infrastruktur dan Perumahan Layak Huni

image

PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk mendorong pencegahan dan pengentasan masalah stunting di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur dan perumahan yang layak untuk masyarakat. 

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, salah satu upaya yang dilaksanakan adalah dengan menyalurkan bantuan perumahan melalui Program Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) guna mewujudkan hunian yang layak huni bagi keluarga Indonesia. 

“Kami akan mendukung pemerintah daerah untuk pengentasan masalah stunting di Indonesia. Program BSPS kami siapkan agar masyarakat baik orang tua maupun anak – anak bisa menghuni rumah yang layak” kata Khalawi. 

Menurut Khalawi, adanya rumah yang layak dari sisi konstruksi serta atap lantai dan dinding yang memenuhi unsur kesehatan akan membawa dampak baik bagi perkembangan tubuh anak-anak dan menjaga imunitas masyarakat di masa pandemi ini. Melalui Program BSPS ini pemerintah juga ingin agar jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) dan kawasan kumuh di Indonesia bisa berkurang sehingga seluruh masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan di sektor perumahan.

Penanganan stunting bisa dilaksanakan dengan mewujudkan hunian yang layak bagi anak-anak. Saat ini rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal tapi juga menjadi tempat sekolah bagi anak-anak, tempat bekerja bagi orang dewasa dan tempat beribadah sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah. 

Berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan, pada tahun 2021 Kabupaten Mamasa di Provinsi Sulawesi Barat telah mendapatkan bantuan Program BSPS sebanyak 780 unit. Sedangkan selama kurun waktu dari tahun 2016 hingga 2020 ada sebanyak 3.559 unit rumah di Kabupaten Mamasa yang mendapat bantuan dari dukungan Direktorat Jenderal Perumahan melalui Program BSPS.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. 

Dalam hal ini anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman – teman seusianya dan penyebab utamanya adalah kekurangan nutrisi. (ZH)

Bagikan Artikel ini:

PropertiNews.id

PropertiNews.id adalah sebuah portal media online yang menyajikan informasi seputar dunia properti mulai dari berita terkini hingga tips inspiratif

Newsletter

Subscribe to our latest news to be updated, we promise not to spam!

Babysitter logo