PropertiNews.id, Tangerang – PT PP (Persero) Tbk telah berhasil menyelesaikan proyek pembangunan Gedung Keuangan Negara yang berlokasi di Jayapura, Provinsi Papua.
Proyek pembangunan Gedung Keuangan Negara yang berlokasi di Jayapura ini memiliki luas bangunan sebesar 111.400 meter persegi dengan tinggi bangunan 10 lantai. Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain pekerjaan struktur, fasad, artwork, arsitektur dalam gedung, mekanikal, elektrikal, plumbing, dsb.
Pembangunan Gedung Keuangan Negara dimulai Oktober 2019 dan diselesaikan dengan kualitas terbaik dan diapresiasi oleh Ibu Sri Mulyani. Memiliki total tujuh lantai, gedung ini akan difungsikan oleh Kementerian Keuangan RI sebagai kantor perwakilan di Jayapura.
Direktur Operasi Bidang Gedung PP Anton Satyo mengatakan, perseroan sangat bangga telah menyelesaikan pembangunan gedung ini dengan tepat waktu dan berkualitas terbaik.
“PP sangat berterima kasih kepada Kementerian Keuangan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami berkontribusi dalam membangun gedung tersebut” kata Anton.
Menurut Anton, semua pekerjaan dalam pembangunan gedung ini dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengapresiasi kualitas yang dihasilkan dalam pembangunan Gedung Keuangan Negara Jayapura tersebut.
“Disampaikan Pak Sekjen, desain gedung ini dari kita. Beberapa Dirjen telah menyebutkan bahwa di sini sudah lebih bagus dari Kantor Pusat. Jadi kita bisa berbangga dari sisi quality dan standard, gedung ini sangat tinggi atau tidak kalah dengan kantor pusat” kata Sri.
Adapun peresmian Gedung Keuangan Negara di Jayapura ini telah dilaksanakan pada Jumat (26/11). Peresmian dihadiri oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani. Hadir pula Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban, Gubernur Papua Lukas Enembe, Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, Kapolda Papua Mathius D Fakhiri, Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, dan para pejabat daerah setempat. (ZH)