Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, PUPR Percepat Pelaksanaan Program Kerja 2020

image

PropertiNews.id, Tangerang – Sebagai dukungan untuk peningkatan ekonomi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran (TA) 2020. Kementerian PUPR bahkan melakukan relokasi dan refocusing anggaran dari Rp120,2 triliun menjadi Rp75 triliun dengan 5.146 paket pekerjaan. Hal itu dikarenakan terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia.

Dari 5.146 paket pekerjaan, sebanyak 3.577 paket atau 70% senilai Rp35,2 triliun sudah terkontrak, 1,218 paket atau 23% senilai Rp37,7 triliun sedang dalam proses lelang, dan 351 paket atau 7% senilai Rp13,7 triliun belum proses lelang. Progres paket pekerjaan yang sudah terkontrak pada Juni 2020 ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Pada Juni 2019, sebanyak 3.410 paket terkontrak dan Juni 2020 sebanyak 3.577 paket.

“Dampak dari pandemi COVID-19 bagi Indonesia sangat berat, di mana alat penggerak ekonomi yang diharapkan hanya APBN. Sebagai Kementerian yang bertugas membelanjakan uang negara, Kementerian PUPR harus bisa berkontribusi untuk percepatan ekonomi dengan mempercepat pelaksanaan lelang” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja Kementerian PUPR 2020.

Adapun sebab dari 351 paket yang belum terkontrak karena refocusing anggaran, detail engineering design (DED) belum selesai dan perubahan paket dari single years contract (SYC) menjadi multi years contract (MYC).

Upaya penyelesaian dilakukan diantaranya dengan cara percepatan penyelesaian DED, tender paralel dengan perizinan MYC, percepatan penyiapan dokumen usulan pengadaan dan koordinasi unor dengan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) untuk pembatalan paket.

Baca Juga : BRI Lakukan Akad Kredit Massal Program KPR Sejahtera FLPP

PUPR juga sepakat, jika sampai akhir Juli 2020 351 paket pekerjaan masih ada yang belum terkontrak, maka akan dihentikan untuk bisa direalokasikan pada paket yang membutuhkan tambahan anggaran.

Basuki juga menambahkan, percepatan ekonomi dengan instruman APBN dilakukan sebagai langkah antisipasi dari dampak COVID-19. Pelaksanaan percepatan penyerapan APBN akan segera dilaksanakan, termasuk padat karya. (ZH)

Bagikan Artikel ini:

PropertiNews.id

PropertiNews.id adalah sebuah portal media online yang menyajikan informasi seputar dunia properti mulai dari berita terkini hingga tips inspiratif

Newsletter

Subscribe to our latest news to be updated, we promise not to spam!

Babysitter logo