Desain Arsitektur - Pemanasan global yang menjadi isu serius dunia telah menyebabkan adanya inovasi untuk memanfaatkan material ramah lingkungan, tidak terkecuali dalam ranah arsitektur. 

Salah satunya adalah konsep desain arsitektur hijau. Arsitektur hijau merupakan konsep yang menggunakan pendekatan iklim dan alam sekitar pada bangunan. 

Dalam pengaplikasiannya, konsep arsitektur hijau menggunakan sumber daya alam seperti; kayu, batu alam, penggunaan ventilasi silang untuk memaksimalkan sirkulasi udara pada bangunan, dan lain-lain. 

Pembangunan dengan konsep desain arsitektur hijau membawa dampak baik bagi lingkungan. Berikut akan dijelaskan manfaat dari konsep desain arsitektur hijau terhadap lingkungan sekitar. 

 

 

Ini Manfaat dari Penerapan Konsep Desain Arsitektur Hijau bagi Lingkungan 

Menghemat Penggunaan Energi

Tujuan dari konsep arsitektur hijau adalah membuat lingkungan dan bangunan saling beradaptasi, sehingga desain bangunan yang diterapkan dalam arsitektur hijau akan mengoptimalkan denah bangunan secara efisien, contohnya penerapan ventilasi silang pada bangunan. 

Ventilasi silang akan membuat sirkulasi udara di dalam bangunan menjadi lancar. Dengan begitu, bangunan dapat meminimalisir penggunaan pendingin ruangan. 

Selain itu, konsep arsitektur hijau juga akan membuat pencahayaan alami dalam ruangan menjadi cukup sehingga bangunan tidak memerlukan lampu pada pagi sampai sore hari. Konsep ini akan menghemat penggunaan energi listrik pada sebuah bangunan. 

Mengurangi Pemborosan Air dan Jumlah Limbah

Penggunaan konsep arsitektur hijau pada sebuah bangunan sedikit banyak mempengaruhi sistem konservasi air. 

Beberapa sumber mengatakan bahwa bangunan dengan konsep arsitektur hijau memiliki limbah air 34% lebih sedikit dibanding dengan bangunan dengan konsep biasa. Selain itu, konsep ini juga dapat mengurangi limbah dari pemakaian material bangunan. 

Menyesuaikan Kondisi Lahan

Bangunan dengan konsep arsitektur hijau akan menyesuaikan kondisi lahan yang sudah ada agar tidak merusak lingkungan sekitar. Perencanaan pembangunan pada konsep ini akan memanfaatkan bentuk lahan yang sudah ada. 

Bahkan jika lahan terbatas, maka pembangunan dapat dilakukan secara vertikal. Dengan begitu, konsep ini akan meminimalisir kerusakan lingkungan akibat dari pembangunan. 

Meminimalisir Penggunaan Material Baru

Material yang digunakan pada konsep arsitektur hijau adalah material bangunan yang sudah ada atau tersedia. Konsep ini juga memanfaatkan penggunaan material bangunan yang mudah untuk didaur ulang, sehingga meminimalisir penggunaan material.

Selain itu, hal tersebut juga meminimalisir pembuangan limbah dalam proses pembangunan. Setiap bangunan yang menggunakan konsep arsitektur hijau dapat digunakan Kembali atau direnovasi untuk membentuk gaya arsitektur lain. 

Meningkatkan Gaya Hidup Pemilik

Penggunaan material yang ramah lingkungan akan mengurangi dampak negatif pada lingkungan sekitar bangunan. Sehingga konsep ini akan membuat kualitas hidup pemiliknya jadi meningkat. Penerapan konsep arsitektur hijau pada bangunan akan membuat gaya hidup pemiliknya menjadi lebih baik. 

Hal ini disebabkan oleh dampak positif yang dihasilkan seperti terciptanya sirkulasi udara yang baik pada bangunan, mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup, serta mengurangi resiko lembap dan berjamur pada bangunan. 

Itulah beberapa manfaat dari penerapan konsep desain arsitektur hijau bagi lingkungan. Hal ini membuat pentingnya penerapan konsep desain arsitektur hijau pada sebuah bangunan.

Bagaimana desain arsitektur rumah Anda? Ketahui informasi serta berita terkini seputar properti lainnya dengan mengunjungi website Propertinews.id. Sebagai portal berita properti Indonesia terlengkap, Properti News akan menjadi sumber informasi seputar properti terbaik untuk Anda. (FIY)