PropertiNews.id, Tangerang – Bukan hanya sebagai tempat berlindung, rumah juga
menjadi tempat beraktivitas keluarga. Bagi orangtua, menghadirkan rumah yang
ramah dan aman bagi buah hati tercinta adalah sebuah kewajiban yang perlu
dilakukan. Penataan interior rumah adalah faktor yang harus dipikirkan secara
matang, apalagi untuk keluarga yang baru memiliki anak.
Oleh sebab itu,
tak hanya taman atau ruang terbuka saja yang harus ramah anak, rumah pun harus
diciptakan ramah anak. Rumah ramah anak berfungsi untuk meminimalisir berbagai
hal yang bisa mencelakakan buah hati seperti terjatuh, terjedot, dan berbagai
hal lainnya.
Ingin
menciptakan rumah yang ramah anak namun bingung bagaimana memulainya? Berikut
ini kami berikan 5 tipsnya untuk Anda.
Hindari Furnitur yang Tajam
Sebaiknya hindari
menempaatkan furnitur yang memiliki ujung tajam layaknya pisau. Pilihlah
furnitur berbentuk bulat dengan material halus dan tepian lembut. Selain itu,
Anda bisa menempatkan sofa, kursi lipat, meja bundar dan bantal. Jika sudah
terlanjur memiliki furnitur yang memiliki ujung yang tajam, Anda bisa
menempelkan busa atau gabus untuk meminimalisir anak dari celaka.
Pastikan Stop Kontak dalam Posisi
Tersembunyi
Stop kontak
termasuk hal paling berbahaya dan paling dijaga dalam konsep rumah ramah anak.
Pastikan seluruh stop kontak berada jauh dari jangkauan anak. Caranya bisa
dengan mengatur tata letak ruangan, sehingga letak stop kontak tersembunyi di
balik sofa, tempat tidur, atau bufet. Anda juga bisa membeli bungkus stop
kontak yang dapat dibeli di toko perkakas.
Alasi Lantai agar Tidak Licin
Anak-anak yang
baru bisa berjalan rentan untuk terjatuh karena belum bisa menjaga keseimbangan
badannya. Untuk mencegah ia terluka saat belajar berjalan, alasi lantai dengan
karpet yang memiliki alas anti licin. Anda bisa memasang karpet atau tikar
bermain sehingga luka dan rasa sakit diminimalisir ketika anak tidak sengaja
terjatuh.
Simpan Barang Pecah Belah
Jangan pernah
meletakkan barang pecah belah seperti piring, gelas, vas bunga atau guci di
tempat – tempat yang mudah terlihat dan terjangkau oleh anak. Sebaiknya, simpan
semua barang pecah belah di dalam lemari, atau bahkan gudang dan baru keluarkan
ketika memang dibutuhkan atau anak mulai beranjak besar.
Menutup Tangga dan Pagar
Anak yang masih
belajar berjalan atau balita memiliki keseimbangan yang belum teerbentuk
sempurna. Mereka rentan untuk tersandung atau berjalan terlalu tergesa-gesa
hingga terjatuh. Bagi Anda yang memiliki rumah bertingkat, sebaiknya tutup
bagian atas tagga dengan pelindung untuk menghindari anak agar tidak terjatuh
atau terguling ke bawah yang bisa berakibat fatal. (ZH)