Walhi : Proyek Pembangunan Infrastruktur di Pulau Jawa Tingkatkan Potensi Bencana

image

PropertiNews.id, Tangerang – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menemukan peningkatan kerentanan risiko bencana di Pulau Jawa. Kondisi tersebut disebabkan lantaran kebijakan proyek pembangunan infrastruktur pemerintah mulai dari bandara, jalan tol, dan sebagainya. Pemerintah diminta mengkaji kembali sejumlah proyek strategis nasional (PSN) yang akan dibangun di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, Rere Christianto mengatakan, sebelum ada PSN, ada tujuh jenis ancaman risiko kerawanan bencana yang dideteksi Walhi. Mulai dari gempa, tsunami, abrasi, rob, angin kencang, longsor, hingga kekeringan.

“Begitu proyek berjalan, ada 13 jenis ancaman baru yang akan terjadi. Jadi dua kali lipat. Keberadaan konsesi tambang yang membongkar kawasan hutan perbukitan dan pesisir (juga) menggandakan angka kerawanan bencana di wilayah ini” kata Rere.

Walhi mencatat sekitar 30 titik proyek pemerintah di sepanjang pesisir selatan Jawa yang berpotensi meingkatkan risiko bencana. Seluruh rencana pembangunan saat ini tidak memiliki perspektif mitigasi bencana.

Walhi juga beranggapan kesalahan terbesar Presiden Jokowi adalah merevisi Rencana Tata Ruang Nasional PP 26 Tahun 2008 menjadi PP 17 Tahun 2017 dengan mengeluarkan semua kawasan rawan bencana yang diatur sebelumnya, dari rencana tata ruang nasional.

Baca Juga : Danai Pemindahan Ibu Kota, Pemerintah Gunakan Aset di Jakarta

Sementara itu, Direktur Walhi Yogyakarta, Halik Sandera menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tidak akan ada pembangunan kawasan bencana sekadar ucapan. Buktinya, Halik menyebut proyek pembangunan yang berpotensi timbulkan bencana di Yogyakarta saat ini masih ada.

"Bagi kami sampai saat ini, bahwa statement Pak Jokowi dalam rapat yang menyatakan tidak boleh ada pembangunan kawasan bencana, tapi faktanya statement itu nggak dihentikan dalam kasus ini. Misalnya di Yogya, ada pembangunan Bandara di Kulon Progo, kenapa? Karena titik lokasi bandara persis berada di pesisir selatan, artinya kerawanannya dalam kawasan peta bencananya sangat tinggi," jelas Halik.

Halik juga mengatakan salah satu proyek pemerintah yang berpotensi menimbulkan bencana longsor itu adalah proyek ‘bedah menoreh’. Proyek ini nantinya menghubungkan Yogyakarta dan Magelang.

Selain itu, pembangunan Bendungan Bener di Purworejo berada di tempat yang salah. Sebab proyek itu berada di pataan aktif yang bisa berpotensi mengakibatkan banjir. (ZH)

Bagikan Artikel ini:

PropertiNews.id

PropertiNews.id adalah sebuah portal media online yang menyajikan informasi seputar dunia properti mulai dari berita terkini hingga tips inspiratif

Newsletter

Subscribe to our latest news to be updated, we promise not to spam!

Babysitter logo