PropertiNews.id, Tangerang - Perkembangan perusahaan jual-beli secara elektronik (e-commerce) berdampak positif pada bisnis properti, khususnya di sektor logistik. Lembaga konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) menilai, terbatasnya pasokan dan meningkatkan permintaan menjadi salah satu faktor yang membuat pengembang makin melirik sektor penyedia gudang penyimpanan modern (modern warehouse) itu.
Ledakan e-commerce memicu permintaan perkantoran pada masa mendatang. Jumlah perusahaan digital bakal meningkat 6,5 kali menjadi 13 ribu perusahaan pada 2020. Akibatnya, demand perkantoran berpotensi meningkat. Bisa jadi, dibutuhkan 1 juta meter persegi perkantoran pada 2020.
Berdasar data Savills, Indonesia yang merupakan satu-satunya negara G20 di kawasan ASEAN memiliki potensi yang besar di sektor e-commerce. Tahun lalu Indonesia menempati peringkat pertama penjualan e-commerce retail dari business to consumer dengan nilai USD 5,29 miliar. Artinya, Indonesia mengungguli Thailand yang mencatatkan nilai USD 2,89 miliar dan Singapura USD 2,13 miliar.
Investasi gudang atau warehouse bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk milenial. Namun, investasi ini memang berbeda dibandingkan dengan investasi properti lainnya. Untuk penghitungan biaya sewanya juga tidak mudah seperti sewa rumah, apartemen, rumah petak, atau kost. (TD)