PropertiNews.id, Tangerang – Perkembangan
perusahaan jual-beli secara elektronik (e-commerce) berdampak positif pada
bisnis properti, khususnya sektor logistik. Bisnis pergudangan modern
terpadu dinilai sebagai sektor yang paling menjanjikan untuk saat ini.
Maraknya belanja online meningkatkan
permintaan gudang utamanya dari perusahaan ekspedisi maupun juga
perusahaan penyedia jasa belanja online untuk menyimpan sementara produknya
sebelum dikirim ke konsumen.
Lembaga Konsultan Propeti, Jones Lang
Lasalle (JLL) menilai, terbatasnya pasokan meningkatkan permintaan menjadi
salah satu faktor yang membuat pengembang makin melirik sektor penyedia gudang
penyimoanan modern (modern warehouse).
Kepala Riset JLL, James Taylor
mengungkapkan, saat ini luas pasokan modern warehouse di wilayah Jabodetabek
baru mencapai 1 juta meter persegi (m2). Jumlah itu diklaim masih relatif
rendah jika dibandingkan negara-negara tempat menjamurnya bisnis e-commerce,
seperti China dan Singapura.
“Kalau di Singapura dan China, total
luasan gudang penyimpanan modern bisa mencapai beberapa juta meter persegi.
Untuk modern warehouse yang dibangun atas permintaan langsung tenant,
tingkat keterisiannya sudah 100 persen. Untuk gudang yang disewakan, tingkat
keterisiannya saya perkirakan lebih dari 90 persen” katanya.
Baca Juga : Bisnis Sewa Gudang Makin
Meningkat
Masuknya perseroan ke bisnis pergudangan
sekaligus sebagai jurus penguatan pendapatan berkesinambungan (recurring
income). Tahun 2019 bisnis sewa gudang diyakini memperkuat keuangan
perseroan. Jumlah pendapatan yang akan dikantongi cukup signifikan. Hal
tersebut mengingat luas area yang dimiliki dan calon penyewa utama adalah
perusahaan ternama. (ZH)